BERITAOPINI.ID BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG | Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Lampung, Muhammad Daniel, menuntut aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas temuan dugaan praktik illegal logging (pembalakan liar) yang terjadi di kawasan Pugung Penengahan, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (08/12/2025)
Menyusul viralnya video tim gabungan Polda Lampung yang dipimpin langsung oleh Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helfi Assegaf. Temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran serius terutama karena terjadi bersamaan dengan peringatan BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem pada bulan Desember, yang meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, kerusakan ekosistem, dan potensi kerugian negara akibat aktivitas terlarang tersebut.
Temuan tersebut menjadi indikasi kuat adanya aktivitas penebangan liar di wilayah Pugung Penengahan. Indikasi tersebut mencakup ditemukannya sejumlah besar tumpukan kayu yang diduga hasil penebangan tanpa izin, serta jejak-jejak perusakan hutan.
“Kami melihat temuan tersebut cukup mengkhawatirkan di Pugung Penengahan. Dugaan illegal logging ini bukan hanya masalah pencurian sumber daya alam, tapi ancaman nyata bagi kelestarian lingkungan dan potensi bencana ekologis, terutama mengingat Pesisir Barat merupakan wilayah rawan,” ujar Muhammad Daniel.
Menyikapi temuan ini, KAMMI Lampung mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Lampung dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung untuk:
- 1Mengusut Tuntas dan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap aktor intelektual (cukong), pelaku lapangan, serta jalur distribusi kayu hasil illegal logging ini hingga ke akarnya.
- Penegakan Hukum Tegas dan pemberian sanksi hukum yang berat sesuai Undang-Undang yang berlaku kepada semua pihak yang terlibat, demi menciptakan efek jera.
- Peningkatan Pengawasan melalui patroli di seluruh kawasan hutan yang rawan, khususnya di Pesisir Barat, untuk mencegah terulangnya praktik serupa.
“Kami meminta Kapolda Lampung untuk tidak main-main dalam kasus ini. Hutan adalah aset masa depan, dan siapa pun yang merusaknya harus ditindak tegas. Pengawasan di tingkat tapak harus diperkuat, jangan sampai hutan kita habis karena kelalaian atau bahkan dugaan oknum yang terlibat,” tegas Daniel.
KAMMI Lampung menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap berkolaborasi dengan masyarakat Lampung untuk memastikan kelestarian lingkungan di Bumi Ruwa Jurai.
















