BERITAOPINI.ID BLORA JATENG | Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Blora, Cuk Suwartono, menyatakan dukungannya terhadap rencana pendirian Koperasi Desa Merah Putih yang berorientasi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Menurutnya, koperasi yang menyediakan layanan seperti, penyediaan sarana pertanian, pembelian dan pemasaran hasil pertanian, pinjaman modal dapat membantu petani serta mendorong perputaran uang tetap berada di desa.
“Koperasi ini bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat karena bentuknya yang berbasis anggota. Hasilnya pun bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat,” ujar Cuk Suwartono, Rabu (19/03/2025).
Namun, ia mengingatkan bahwa dalam pelaksanaannya harus ada kehati-hatian, terutama dalam sistem simpan pinjam. Ia menekankan pentingnya agunan dalam bentuk sertifikat tanah dibandingkan BPKB kendaraan agar lebih aman dan menghindari resiko kredit macet.
Di Blora, banyak masyarakat yang masih mengandalkan pinjaman dari perbankan, baik untuk usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya koperasi, diharapkan akses pinjaman menjadi lebih mudah dan meringankan beban warga desa.
Selain itu, Cuk menegaskan bahwa pengurus koperasi harus benar-benar kompeten dan amanah agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, manajemen yang tepat akan menentukan keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Terkait sumber dana, ia menyebutkan bahwa pembangunan koperasi rencananya akan mendapat pinjaman dari Himpunan Bank Negara (Himbara) yang nantinya akan ditarik dari anggaran negara. Namun, hingga kini belum jelas dari pos anggaran mana dana tersebut akan dialokasikan.
Meski mendukung keberadaan koperasi, Cuk mengungkapkan bahwa masih ada kepala desa kurang sepakat jika dana pembangunan diambil dari Dana Desa. Menurutnya, penggunaan Dana Desa untuk koperasi masih menjadi perdebatan karena prioritas utama tetap pada pembangunan infrastruktur.
Ia menambahkan bahwa koperasi akan lebih berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dibandingkan pembangunan infrastruktur yang hasilnya belum tentu segera dirasakan. “Kalau koperasi berjalan dengan baik, masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi,” pungkasnya. ‘ahis’