Example floating
Example floating
BeritaKabupaten Penukal Abab Lematang IlirSumatera Selatan

Wakil ketua II DPRD PALI Firdaus Angkat Bicara Terkait Siswa Keracunan Massal Usai Konsumsi MBG

86
×

Wakil ketua II DPRD PALI Firdaus Angkat Bicara Terkait Siswa Keracunan Massal Usai Konsumsi MBG

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID PALI SUMSEL | Insiden keracunan yang dialami puluhan siswa di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), usai mengonsumsi makanan bergizi gratis pada Senin (5/5/2025), mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH MH.

Ia mendesak pemerintah pusat dan Badan Gizi Nasional untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Insiden keracunan yang dialami puluhan siswa di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), usai mengonsumsi makanan bergizi gratis pada Senin (5/5/2025), mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, SH MH.

Ia mendesak pemerintah pusat dan Badan Gizi Nasional untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Firdaus yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPW Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumsel itu menilai, program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang sangat baik, namun harus dipersiapkan dengan matang agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti kejadian yang baru saja terjadi.

“Program ini menyangkut kesehatan anak-anak bangsa. Maka tidak boleh ada celah, apalagi sampai menyebabkan keracunan massal. Pemerintah dan Badan Gizi Nasional harus mengevaluasi secara menyeluruh,” tegas Firdaus.

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya yang mendalam terkait dampak kejadian ini terhadap keselamatan dan masa depan generasi penerus bangsa.

“Ini bukan sekadar program makan siang biasa. Ini menyangkut nyawa dan masa depan anak-anak kita. Bukannya gizi yang didapat, malah penyakit yang datang. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya dengan nada serius.

“Menurut saya, badan tersebut harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang komprehensif. Mulai dari pemilihan bahan makanan, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Semua harus terjamin higienis dan aman,” sambungnya.

Firdaus berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak agar ke depan tidak ada lagi insiden serupa.

Ia juga meminta agar pihak terkait segera mengusut tuntas penyebab keracunan dan memastikan penanganan maksimal terhadap para siswa yang terdampak.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *