BERITAOPINI.ID KEBUMEN | Andy Sukris Hantoro (31), warga Dukuh Krangtepung RT 03 RW 06 Desa Lemahduwur, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, berhasil mengembangkan usaha keripik talas yang kini telah dipasarkan ke berbagai daerah.
Usaha yang dimulai sejak tahun 2022 ini berawal dari coba-coba untuk konsumsi pribadi. Namun, berkat ketekunan dan inovasi, produknya kini telah merambah pasar di Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, dan Purworejo.
“Awalnya ya karena banyak talas mau dibikin olahan apa ya, iseng-iseng sama isteri di bikin keripik terus dijual ternyata laku, akhirnya kota tekuni sampai sekarang,” jelas Andy, Senin (2/6/2025).
Setiap harinya, bersama sang istri Sari Yunianti, memproduksi sekitar dua kuintal talas yang diolah menjadi keripik. Untuk proses pengupasan talas, Andy memberdayakan tetangga sekitar, sehingga turut memberikan dampak ekonomi bagi lingkungan sekitarnya.
“Ya sama isteri bareng, produksi dan memasarkan, kalau untuk mengupasnya kita ajak ibu-ibu sekitar rumah untuk bantu-bantu,” imbuhnya.
Keripik talas produksinya diberi nama “Keripik Talas Chunill” dikemas dalam ukuran 200 gram dengan harga jual Rp12.000 per bungkus. Tersedia dalam dua varian rasa, yaitu original dan balado, keripik ini menawarkan cita rasa gurih dan renyah yang khas.
“Untuk saat ini kita buat yang original sama rasa balado,” ujar Andy.
Dirinya mengaku tidak mudah untuk memperkenalkan produknya kepada pelanggan. Berkat kerja keras dengan mengikuti berbagai pelatihan hingga memiliki sertifikasi halal, produknya semakin dikenal.
“Awal penjualan masih sangat sedikit dan tidak mudah saya memperkenalkan usaha Keripik Tales ini kepada semua orang. Kuncinya sabar, tekun, dan pantang menyerah,” bebernya.
Dengan semangat kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat, Andy berharap usahanya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat Kebumen dan sekitarnya.