BERITAOPINI.ID SEMARANG JATENG | Lembaga Kajian dan Pengembangan (LKP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wahid Hasyim Semarang sukses menggelar simulasi aksi dalam rangka mempersiapkan kader-kader terbaik untuk Pelatihan Kader Dasar (PKD) 2025. 22 Juni 2025
Acara yang dilaksanakan pada Minggu, 22 Juni 2025, di kompleks PCNU Semarang ini mengusung tema mendalam: “Age Quod Agis: Membangun Intelektual, Conscientitas, dan Responsibilitas Kader Mujahid dalam Setiap Langkah Pergerakan.”
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan kader PMII Wahid Hasyim serta turut dihadiri oleh beberapa perwakilan eksternal dari Komisariat PMII lainnya. Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang acara, mencerminkan semangat juang para mahasiswa dalam menghadapi tantangan zaman.
Direktur LKP PMII Wahid Hasyim, Irsyad Akil, dalam sambutannya menekankan pentingnya simulasi aksi ini sebagai bagian integral dari proses PKD.
“Simulasi aksi yang kita lakukan hari ini adalah wujud nyata dari materi yang sudah didapatkan dalam PKD,” tegas Irsyad.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus memiliki gerakan konkret dan sebagai kader PMII, mereka diharapkan mampu menciptakan advokasi sosial serta menjadi agen perubahan (agent of change) di tengah masyarakat.
Melalui tema “Age Quod Agis” yang berarti “Lakukan apa yang kamu kerjakan,” PMII Wahid Hasyim ingin menegaskan bahwa setiap langkah pergerakan harus dilandasi oleh intelektualitas yang kuat, kesadaran (conscientitas) yang mendalam terhadap realitas sosial, dan tanggung jawab (responsibilitas) yang tinggi.
Simulasi ini menjadi wadah bagi kader untuk mengaplikasikan teori yang didapat dalam PKD ke dalam praktik, melatih kepekaan sosial, dan mengasah kemampuan advokasi dalam menghadapi berbagai isu yang ada. Ini adalah langkah konkret dalam membentuk kader mujahid yang siap berkontribusi nyata.
Melalui kegiatan simulasi aksi persiapan PKD ini, diharapkan kader-kader PMII Wahid Hasyim dapat lebih siap dan matang dalam mengimplementasikan nilai-nilai pergerakan di lapangan. Dengan bekal intelektual, kesadaran, dan tanggung jawab yang telah diasah, mereka diharapkan mampu menjadi kader mujahid yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga bertindak nyata dalam setiap langkah perjuangan demi kemaslahatan umat dan bangsa. Semoga semangat ini terus membara dan melahirkan generasi mahasiswa yang adaptif, inovatif, dan berdaya guna.