BERITAOPINI.ID SURAKARTA JATENG | Yayasan YAPHI menggelar pertunjukan kesenian Teater dan Pertunjukan Reog di Taman Segitiga, Kerten Surakarta pada Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara puncak selama enam belas hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak. Peringatan yang dilangsungkan sejak 25 November, hingga awal Desember ini telah dilangsungkan oleh Yayasan Yaphi.
Perhelatan yang mengambil tajuk, Petruk Nagih Janji, Sejarah yang Terjarah, menyuguhkan beberapa suara penting yang berasalah dari akar rumput.
Peringatan itu bukan hanya perayaan, akan tetapi refleksi atas kekerasan yang masih mendera perempuan dan anak. Yaphi mengajak masyarakat agar ikut serta dalam memperjuangkan misi ini.
Anis Widaningsih selaku Lurah Kelurahan Kerten mengapresiasi langkah Yaphi yang menggelar kegiatan kesenian bermuatan edukasi bagi masyrakat Kerten.
“Apresiasi besar kepada Yaphi di mana telah menyuarakan dan mengajak masyrakat Kerten khususnya agar mewujudkan hak perempuan dan anak,” jelas Anis dalam sambutannya.
Harapan besar diletakan kepada Yaphi dari Lurah Anis Widaningsih. Ia turut pula mengapresiasi atas keberlangsungan teater yang memperagakan mengani sejarah Indonesia.

Direktur Yaphi Hariati Pancaputri menandaskan bahwa kekekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi momok yang serius. Ia berharap dalam peringatan selam enam belas hari anti kekerasan perempuan dan anak ini, bisa berlangsung bukan hanya terpaut oleh batas waktu tertentu, melainkan selamanya.
“Saya mengajak semuanya untuk kritis. Kendati demikian untuk mewujudkannya perlu kolaborasi dengan baik,” papar Putri.
Teater Bakat meramaikan keberlangsungan acara tersebut. Mereka mempertunjukan teater berjudul Naar de Republiek. Tak hanya itu, Yaphi juga melibatkan Tari Singokerta dan Candra Kirana di mana berasal dari warta Kerten Surakarta.
Yayasan Yekti Angudhi Piadeging Hukum Indonesia yang telah berdiri selam 38 tahun ini, memiliki visi untuk mewujudkan Keadilan, kebenaran, cinta dan persaudaraan. Yaphi mendampingi mereka yang kecil, miskin dan tertindas.
















