BERITAOPINI.ID BLORA JATENG | Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terus menggenjot pendirian Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya memperkuat perekonomian berbasis desa. Kepala Dinas PMD, Yayuk Windrati, menegaskan bahwa koperasi ini menjadi langkah strategis untuk membuka akses ekonomi dan layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat desa.
“Koperasi ini bukan hanya wadah simpan pinjam, tapi motor penggerak ekonomi lokal yang berlandaskan semangat gotong royong dan kemandirian,” ujarnya, Senin (5/5/2025).
Yayuk menyebut, hingga saat ini sudah ada 98 desa dari total 295 desa/kelurahan di Blora yang menggelar musyawarah desa (Musdes) untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
“Musdes terakhir ditargetkan selesai paling lambat 15 Mei 2025. Setelah itu, koperasi akan segera dibentuk dan mulai beroperasi sesuai kebutuhan ekonomi masing-masing desa,” jelasnya.
Keberadaan koperasi desa ini diyakini akan mempercepat distribusi layanan ekonomi, termasuk penyediaan sembako murah, unit simpan pinjam, layanan kesehatan desa, hingga peningkatan daya beli masyarakat desa.
“Dengan koperasi ini, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga pelaku ekonomi yang punya kontrol atas sumber daya dan kebutuhannya sendiri,” tambah Yayuk.
Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan menjadi alat penting dalam upaya menekan kemiskinan, mendorong inklusi keuangan, serta menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis pada potensi lokal.
“Setiap desa punya potensi berbeda. Koperasi ini menjadi instrumen untuk mengelola potensi tersebut agar bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi warga setempat,” pungkasnya.