Example floating
Example floating
BeritaJawa TengahKabupaten Banyumas

Dapur MBG Pertama di Banyumas Setop Operasi Sementara, Ribuan Siswa Terkena Dampaknya

258
×

Dapur MBG Pertama di Banyumas Setop Operasi Sementara, Ribuan Siswa Terkena Dampaknya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BERITAOPINI.ID BANYUMAS JATENG | Operasional dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Brobahan di Kabupaten Banyumas resmi dihentikan sementara terhitung Rabu (14/5/2025). Berlokasi di Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, dapur ini merupakan yang pertama kali beroperasi dalam program MBG di wilayah Banyumas, sekaligus menjadi penyuplai utama makanan bergizi bagi ribuan siswa.

Penghentian ini berdampak langsung pada distribusi makanan bergizi untuk 2.684 siswa dari berbagai sekolah yang selama ini menjadi sasaran program, termasuk SD Negeri 1 Kranji, TK Pamardi Siwi, SMP Negeri 8 Purwokerto, dan SMK Negeri 2 Purwokerto.

Kepala SDN 1 Kranji, Idha Nurani, membenarkan penghentian distribusi MBG untuk sekolahnya. “Kami menerima informasi bahwa operasional SPPG Brobahan dihentikan sementara. Dapur MBG lainnya masih berjalan seperti biasa,” ujarnya dalam pesan singkat kepada wartawan, Rabu (14/5).

Kekhawatiran sempat mencuat terkait kelanjutan program ini. Namun Kepala SPPG Brobahan, Luky Ayu Parwatiningsih, akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa penghentian operasional bersifat sementara dan dilakukan atas instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

“Penutupan sementara ini menunggu keputusan dari BGN karena adanya penyesuaian terhadap regulasi terbaru terkait operasional program MBG,” jelas Luky saat dikonfirmasi pada Rabu pagi. Ia menambahkan bahwa pihaknya siap melanjutkan pelayanan begitu regulasi yang dimaksud sudah disesuaikan dan keputusan dari pusat diterbitkan.

Sejak mulai beroperasi pada 6 Januari 2025, dapur SPPG Brobahan telah memainkan peran krusial dalam menjalankan program MBG di Banyumas. Tidak hanya melayani siswa sekolah dasar, dapur ini juga menjangkau jenjang TK hingga SMA di wilayah Purwokerto dan sekitarnya.

Meski penghentian ini bersifat sementara, sejumlah pihak tetap berharap agar pemerintah daerah maupun BGN segera memberikan kepastian waktu dan solusi transisi. Sebab, ketergantungan terhadap program MBG cukup tinggi, terutama di kalangan siswa dari keluarga kurang mampu.

Sebagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui intervensi gizi di dunia pendidikan, kesinambungan MBG dinilai sangat penting. Kini semua mata tertuju pada BGN dan pemerintah daerah untuk memastikan dapur-dapur MBG dapat kembali beroperasi tanpa gangguan berkepanjangan.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *